Jual Burung: Cucak Rowo | Murai Batu Dan Jalak Bali

KENDALA UTAMA PENANGKARAN - Cucak Rowo

Penjodohan
Dalam penjodohan burung untuk penangkaran, kesulitan utama adalah menyamakan masa birahi burung. Sebab, apabila burung tidak sama masa birahinya, maka penjodohan sulit dilakukan. Untuk itu, Anda perlu memberikan asupan pakan yang bisa memunculkan birahi burung, baik untuk jantan ataupun betina.
Dalam kaitan ini, disarankan Anda menggunakan multivitamin dan multi mineral yang dilengkapi dengan suplemen lengkap dan seimbang disertai bahan aktif yang bermanfaat untuk kebutuhan utama asupan makan burung indukan. Anda bisa misalnya menggunakan BirdMature.
Fungsi utama BirdMature/BMR adalah meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi burung. BMR sangat direkomendasikan untuk digunakan oleh para penangkar sehingga mencapai produksi burung yang optimal.
Macet produksi
Banyak sekali kasus burung macet produksi. Meskipun indukan jantan dan betina terlihat sehat, namun ternyata keduanya tidak juga melakukan perkawinan. Atau kalau melakukan perkawinan tidak terjadi pembuahan. Tanda tidak ada pembuahan adalah telur yang kosong sampai masa pengeraman berakhir.
Sebenarnya, macet produksi dalam kasus di atas adalah karena datangnya masa birahi burung pasca telur menetas tidak berbarengan. Dengan demikian, dalam kasus ini juga disarankan menggunakan BirdMature sehingga muncul birahi jantan dan betina pada saat yang bersamaan.
Fungsi utama BirdMature memang meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi burung. Namun dia memiliki fungsi lain, yakni meningkatkan daya tahan tubuh piyikan (burung-burung muda), menormalkan sistem kekebalan tubuh piyikan serta menyempurnakan pertumbuhan bulu burung.
Banyak burung piyikan mati disebabkan dia kekurangan asupan yang seharusnya tersimpan secara normal ketika dia masih dalam bentuk telur. Dengan pemberian BirdMature, risiko kematian anakan piyikan burung bisa ditekan.
PERAWATAN PASCA TELUR MENETAS
Apabila telah diketahui kapan kira-kira telur akan menetas, persiapkan segala sesuatnya dengan cermat, telaten dan penuh perhatian. Dalam dua atau tiga hari menjelang telur menetas hendaknya telah disediakan kroto atau serangga lain yang lembut dan lunak agar sewaktu-waktu menetas induk langsung dapat memberi makan anak-anaknya sesuai kehendaknya.
Di dalam sangkar induk tidak bisa secara bebas mencarikan makan untuk anaknya, maka kebutuhan pakan untuk anak burung harus selalu diperhatikan dari hari ke hari. Karena kebutuhan makannya tidak selalu sama dari hari ke hari sejak umur 1 hingga 15 hari, anak akan mulai belajar keluar sarang terutama saat bulunya sudah mulai lengkap. Induk burung akan memilih dan memberikan jenis pakan yang sesuai cocok dengan anaknya, sesuai dengan umur dan besar anaknya.
Pada tahap menyuapi ini pemberian pakan ekstra berupa serangga, tidak boleh terlambat, agar pertumbuhan anak burung tidak terlambat, dan mungkin akan mengalami kegagalan. Setelah anak cucakrowo mulai keluar dari sarang, jumlah jatah pakan perlu ditambah. Pada tahap ini, anak burung akan selalu minta disuapi dan kelihatannya selalu lapar dan ingin makan.
Usahakan untuk tidak terlalu cepat memisahkan anak burung dari induknya, tunggu sampai kira-kira berumur satu atau dua bulan. Saat yang paling tepat untuk memisahkan anak dari induknya adalah bila ada tanda-tanda bahwa induk berusaha menjauh, bila anak mendekat untuk minta disuapi dan seolah-olah akan mematuknya. Setelah tanda-tanda tersebut di atas terlihat, segera ambil dan pisahkan dengan hati-hati, agar induknya tidak terkejut dan stress. Apabila terkejut, apalagi stress, dapat mengakibatkan induk burung tidak mau bertelur dalam waktu yang cukup lama.
Di malam hari burung cucakrowo mempunyai kebiasaan tidur lelap dengan memasukkan dan mendekap kepalanya di bawah bulu sayapnya, sehingga apabila cukup hati-hati anaknya dapat di tangkap tanpa setahu induknya.
Anak cucakrowo yang telah dipisahkan, dikumpulkan menjadi satu dalam sangkar pemeliharaan.apabila kelak akan dijadikan calon induk, anak-anak burung ini tidak perlu dipisah-pisahkan agar dapat tetap rukun. Selain itu, dalam membentuk pasangan yang baru, dan menentukan jantan dan betinanya tidak mengalami kesulitan lagi. Tetapi bila dimaksudkan untuk keperluan lain, misalnya calon yang akan diikutkan lomba atau sekedar untuk di dengar suaranya, setelah anak burung mulai belajar berkicau dapat segera dipisahkan dari yang lain, agar cepat dan rajin berkicau. Cari master untuk melatihnya, seperti kaset, menggunakan burung yang sudah jadi dan baik atau menggunakan burung sejenis trucukan
Merawat dan melatih cucakrowo
Setelah cukup umur, burung muda hasil penangkaran, dikumpulkan dalam sangkar terpisah dari induknya. Maksud pemisahan ini antara lain:
  • Ada selera makan bila ada temannya.
  • Lebih merasa tenang.
  • Mengurangi perasaan gelisah pada saat dipisahkan.
  • Kemungkinan akan dijadikan induk baru.
  • Menghemat kebutuhan sangkar.
Dilihat dari berbagai segi, burung cucakrowo hasil penangkaran lebih baik kualitasnya dan memiliki kelebihan dibandingkan cucakrowo hasil tangkapan. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:
  • Lebih jinak dan mudah beradaptasi, karena lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga.
  • Belum pernah tahu dan merasakan kehidupan di hutan sehingga tak ada rasa tertekan atau ingin hidup bebas.
  • Bentuk fisiknya bagus karena pemilihan induknya secara selektif.
  • Corak suara telah dapat diketahui berdasarkan induk yang menurunkan.
  • Kesehatannya terjamin karena terawat sejak telur menetas.
  • Seleksi ketat dan penangkaran yang terkontrol akan menghasilkan keturunan yang semakin hari semakin dapat ditingkatkan kualitasnya.
Kelemahan cucakrowo hasil penangkaran
Walaupun cucakrowo hasil penangkaran memiliki kelebihan, tetapi peternak perlu menguasai cara dan teknik melatih, agar burung cepat dan rajin berkicau dengan baik. Sebab, kelemahan burung hasil penangkaran adalah pada lagunya yang kadang kemasukan “suara setan” atau suara lain yang tidak kita inginkan misalnya suara ayam, perkutut dan suara hewan lainnya.
Dalam melatih cucakrowo muda perlu dipersiapkan langkah sebagai berikut:
  • Usahakan sangkar yang dipakai bukan sangkar yang baru, agar kepala dan bulu tidak rusak, akibat menabrak jeruji sangkar (sangkar lama jerujinya sudah tidak tajam).
  • Usahakan agar cucakrowo muda selalu mendengarkan lagu dan irama kicau dari cucakrowo yang sudah jadi , bagus bahkan pernah menjadi juara. Untuk lebih mudahnya, gunakan kaset rekaman burung cucakrowo juara.
  • Dapat pula digunakan master dari jenis burung trucukan. Karena burung ini memiliki banyak persamaan, baik bentuk maupun irama/ nada kicaunya, hanya suaranya lebih kecil. Kelebihan trothokan ini adalah banyak yang memiliki lagu ganda yang kini banyak digemari dan menang dalam lomba atau pameran.
  • Agar cucakrowo muda tidak takut, jangan didekatkan dengan burung yang telah jadi dan berkicau keras-keras. Bila perlu biarkan burung muda ini mendengarkan kicauannya saja, tanpa melihat burungnya. Setelah beberapa waktu dan kelihatan bahwa burung muda ini sudah agak pandai serta kuat mentalnya, boleh didekatkan dengan burung yang sudah bagus, agar terbiasa dan berani berkicau bersama bersahut-sahutan seperti saat berada dalam arena pameran.
Tanpa latihan yang baik, burung burung yang sudah rajin dan kicaunya bagus pun belum berani unjuk suara di arena.

Tidak ada komentar: